RadarURL EKSPRESI PEMBERANI PEMUDA MASA KINI ~ BEM REMA UPI KAMPUS TASIKMALAYA

Selasa, 09 Oktober 2012

EKSPRESI PEMBERANI PEMUDA MASA KINI


Sekarang sudah menginjak bulan oktober di tahun 2012 ini. Sebenarnya ada apa dibulan oktober ini ya?  Ternyata ada hari peringatan sumpah pemuda. Suatu ketika ada percakapan mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi di daerah Tasikmalaya, sebut saja anak tersebut Faisal dan Mutiara :

Faisal           : Sekarang bulan oktober, biasanya ada peringatan apa ya?
Mutiara       : Oktober??? Apa ya? Oh.. itu kan hari lahir saya!
Faisal           : Bukan, sok ke geeran kamu. Itu tuh peringatan yang salah satu isinya “Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia”.
Mutiara       : Oh.. aku tahu itu kan hari sumpah pemuda.
Faisal                    : Emmh... Bener kamu, hari sumpah pemuda ya?
Mutiara       : Emang. Ada apa gitu sal?
Faisal           : Ya kita sebagai pemuda dan pemudi penerus bangsa harus bisa meneruskan perjuangan para pendahulu kita!
Mutiara       : Iya, setuju ! Nah gimana kalau kita ngadain Upacara peringatan sumpah pemuda di kampus kita sal?
Faisal           : bagus juga usulan kamu, nanti kita bicarakan dengan pengurus BEM dan Lembaga kampus kita untuk mengusulkan acara tersebut. Saya yakin ini pasti akan disepakati!
Mutiara       : Ok.. minimal kan kita sebagai generasi penerus bangsa tidak melupakan perjuangan para pahlawan Indonesia.
Faisal           : Oh iya, kita sebagai generasi penerus bangsa harus mempunyai keberanian untuk merubah bangsa ini menjadi lebih maju lagi. Dengan dimulai dari hal yang terkecil dulu.
Mutiara       : Maksudnya?
Faisal           : Kan, pahlawan itu identik dengan keberaniannya. Nah kita sebagai pemuda dan pemudi bangsa juga harus mempunyai keberanian juga, dan tentunya harus terkendali. Ekspresikan keberanianmu para pemuda dan pemudi masa kini dengan :

Pertama
Berani berterus terang
 yaitu berani berterus terang dalam kebenaran, tidak plin-plan atau kata orang Jawa mencla-mencle, isuk tempe sore dele, sesekali mengatakan begini dan pada kali lainnya begitu. Maka jadilah berani, ikuti kata hati bukan turuti emosi.


Kedua
Berani menjaga dan menyembunyikan rahasia
Yaitu menjadi pemberani berarti harus siap menjaga rahasia dengan waspada dan hati-hati, tidak membukanya ke sana ke mari, apalagi menyebarkan seenak hati. Sebab yakin bahwa inilah “mahkota kepercayaan” yang teramat mahal nilainya. Tak bisa ditukar dengan rupiah. Apa pun yang kita hadapi dalam menyimpan rahasia itu, kita tetap mempertahankannya, sepatah pun tidak mengatakannya. Ini lah kunci sukses dan bahagia. Tidak semua yang kita ketahui harus diomongkan kepada orang lain, sebab bisa jadilah itu awal musibah yang menimpa kita.

Ketiga
Berani mengakui kesalahan
Orang yang berjiwa besar adalah orang yang mau mengakui kesalahannya. Ketika berani berbuat harus berani bertanggung jawab. Berani melangkah jangan takut salah. Bila salah jangan takut mengakui kesalahan. Jangan lempar batu sembunyi tangan, lempar malu tutupi kesalahan, lempar tangung jawab, lari dari masalah, menutupi kesalahan.
          Justru kejujuran adalah sikap yang manis. Inilah yang dirasakan benar-benar berat, tapi nikmat, berani mengakui kesalahan, menyadari kekeliruan dan siap melakukan perbaikan.

Keempat
Bersikap obyektif terhadap diri sendiri
          Ciri orang yang berjiwa besar adalah keberaniannya menilai diri secara obyektif, tak lebih dan tak kurang. Kejujuran ini akan membuat kebiasaan efektif, membangun cara berpikir positif , terbiasa berperan aktif, sehingga ia akan menjadi pribadi produktif. Jadi lebih dispesifikan lagi kekurang dan kelebihan kita itu disebelahmana agar memudahkan dalam mencapai tujuan

Kelima
Menahan nafsu saat marah
          Yang kita ketahui pemberani itu orang yang berangasan. Justru mereka yang pemberani adalah yang bisa menahan nafsu saat marah. Memang, hati boleh panas, telinga boleh merah, kepala boleh keras, tapi pikiran mesti cool n fresh. Gigi boleh gemeretak, tapi jaga diri agar tidak meladak-ledak. Pastikan agar akal pikiran tetap jernih dan ekspres kemarahan dalam bentuk yang menyehatkan. Kendalikan diri dan jangan terbawa emosi (Solikhin Abu Azzudin.2007:194).

          Nah itu ra yang bisa kita ambil sebagai seorang pemberani pada masa kini.
Mutiara       : wah bener juga tuh. Aku akan coba mengekspresikan sebagai seorang pemberani seperti yang dijelaskan tadi sama kamu.
Faisal           : Sip, aku juga lagi belajar mempraktikan hal itu. Oh... jangan lupa besok kita temui BEM dan Lembaga untuk mengajukan usulan kita itu.

Sumber referensi :
Abu Izzudin, Solikhin. 2007. Way to Win. Yogyakarta : Pro-U Media

Oktober 2012
Agus Maulana Muhammad

0 komentar:

Posting Komentar