Berbicara
tentang “pemuda”, sebenarnya apa itu pemuda?Apa masih ada pemuda yng benar-
benar pemuda? Dimana dan seperti apa?
Jika
ukurannya adalah seperti yang dilakukan oleh para pemuda yang telah berhasil
mencetuskan Sumpah Pemuda, tentunya untuk sekarang adalah kurang tepat. Sebab,
sekarang beda zamannya. Sekarang adalah zaman pasca kemerdekaan dan zamannya
globalisasi. Lebih tepatnya adalah zaman modern. Sedangkan dulu pada tahun
1928? Ya, itu adalah zaman penjajahan. Yaitu zaman ketika segala sesuatu tak
bias seenaknya dilakukan. Menentang? Bisa saja penjara atau bahkan hukuman mati
hadiahnya. Sebuah hadiah yang dipersiapkan oleh penjajah untuk pribumi yang
menentang. Namun, sangat luar biasanya adalah mencapai kemerdekaan bangsa
adalah keinginan yang lebih besar dibandingkan hadiah yang akan diberikan oleh
penjajah.
Mahasiswa
adalah salah satu elemen dari pemuda. Dari dulu, mahasiswa terkenal dengan
agent of change. Gerakannya dapat merubah masa depan dan melenyapkan tirani
kekuasaan. Tetapi, realita yang terjadi saat ini adalah tidak banyak mahasiswa
yang seakan tak mau berjuang membela rakyat. Menyambut Sumpah Pemuda, apa yang
mereka lakukan? Untuk sekadar mengikuti upacara peringatannya saja, kebanyakan
enggan dan lebih memilih mudik.
Padahal
Sumpah Pemuda merupakan momentum yang sangat berharga bagi bangsa
Indonesia. Sumpah Pemuda adalah ikrar
kesatuan dan persatuan. Dimana perbedaan menjadi satu kesatuan bangsa
Indonesia. Keanekaragaman bukanlah penghalang persatuan, bukanlah alasan untuk
bercerai berai. Tapi merupakan kekuatan besar memajukan Negara yang maju dan
cinta tanah air. Jika dulu bangsa Indonesia dapat melahirkan semangat persatuan
dan kesatuan, tentunya sebagai mahasiswa yang menjadi pejuang hak- hak rakyat
dapat berbuat lebih dari para pendahulu yang telah menorehkan sejarah
kebangsaan dalam wujud Sumpah Pemuda. Mari sadarkan mereka yang masih tertidur,
untuk bersama mewujudkan Negara yang kita cintai sebagai Negara yang makmur. Memperkokoh
ikatan antar bangsa, agar tetap bertahan tegak dalam arus globalisasi dan tidak
kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia. Mengukir prestasi disegala
bidang, menjadi teladan bagi siswa- siswa, karena kita adalah Mahasiswa.
Selamat
Hari Sumpah Pemuda.
Ai Nurlaela Sari
0 komentar:
Posting Komentar