Identik dengan gelora
semangat yang menggebu – gebu, pantang menyerah, tak kenal lelah, selalu
berkarya dan mengabdi untuk negeri. Itulah pemuda bangsa Indonesia yang sangat
terkenal di mata dunia. Terdeklarasi dengan tercetusnya Sumpah pemuda pada 28
Oktober 1928 yang sangat berkontribusi untuk kemajuan negeri oleh pergerakan
para pemuda pada saat itu. Kini, mahasiswa lah yang sebagai roda penggerak
prubahan bangsa ke arah yang lebih sejahtera untuk masyarakat Indonesia.
Kemajuan dan kesejahteraan
bangsa dimulai dari hal terkecil sampai hal terbesar. Senada dengan hai ltu,
dimulai dari siswa, mahasiswa, masyarakat dan pejabat harus saling bahu membahu
untuk tetap mempertahankan nama Indonesia agar selalu ada dan semakin terkenal
di mata dunia dalam kemajuannya, baik dalam pendidikan, ekonomi, budaya dan
hukum.
Teladan merupakan salah satu cara jitu untuk memberikan pengaruh kepada oranglain agar mengikuti langkah gerak kebaikan yang kita kerjakan.
Teladan merupakan salah satu cara jitu untuk memberikan pengaruh kepada oranglain agar mengikuti langkah gerak kebaikan yang kita kerjakan.
Mahasiswa yang
harus menjadi pionir bangsa, menjunjung tinggi kehormatan bangsa dengan selalu
mengukir prestasi, karya nyata dan pengabdiannya, tanpa harus dicoreng dengan perilaku
yang tidak bermoral. Cukup dengan menjadikan diri pada setiap individu di
negeri ini mempunyai satu kemampuan yaitu mencintai bangsanya. Maka, jika sudah
mencintai apapun akan dilakukan, apapapun akan dikorbankan dan apapapun akan
diberikan. Tidak terkecuali pikiran, keringat, tenaga, darah bahkan nyawa jika
itu dibutuhkan negeri ini.
Sebagai seorang
mahasiswa, sangat dituntut untuk bersikap kiritis dan memberi solusi dari
setiap permasalahan. Ini merupakan tantangan yang harus dijawab. Siapa lagi yang akan menjadi pengawas dan
pengkritisi para penguasa dalam membuat aturan yang sebenarnya hanya diterapkan
untuk masyarakat saja.
Buktikan......
buktikan....... jika dirimu adalah seorang mahasiswa dengan jaster kebanggaan
yang selalu di elu elukan. Apa karyamu?. Jangan hanya mengkritik. Apa yang
sudah dilakukan?, jangan hanya melihat orang melakukan apa. Apa pengabdianmu?,
jangan hanya berpangku tangan dalam kemerdekaan yang tak pernah merasakan
perjuanagan. Walau hanya setetes keringat dalam karyamu, itu lebih dari cukup
daripada pemuda yang hanya mencoreng nama Indonesia dimata dunia, dengan
menjadi pemuda yang hanya ketergantungan dengan obat – obatan terlarang, free
sex dan tak bermoral.
Jika 28 Oktober
84 tahun yang lalu para pemuda Indonesia dahulu mengikatkan dirinya dengan
Sumpah Pemuda. Maka, pemuda Indonesia masa kini mengikatkan diri dengan bersumpah
pada dirinya sendiri untuk terus berkarya dan berprestasi sebagai wujud
pengabdiannya untuk negeri, agar INDONESIA SELALU ada, bukan tinggal cerita.
3 Oktober 2012
Widya Wardhani Sutiana
0 komentar:
Posting Komentar