Pada
awal abad ke-21, permasalahan di negeri ini semakin kompleks saja apabila
dibandingkan dengan masa – masa sebelumnya. Korupsi kolusi dan Nepotisme,
keserakahan, kapitalisme, dan lunturnya harga diri bangsa sudah menjadi hal
yang dianggap biasa terjadi di negeri ini. Disadari ataupun tidak, permasalahan
itu yang menyebabkan kerugian terbesar dan penyebab semakin rendahnya mental
bangsa Indonesia.
Hal
ini akan berujung pada pendidikan rendah, sumber daya manusia yang lemah,
bahkan kondisi alam Indonesia yang semakin hari semakin memburuk, bencana
dimana – mana, banjir, tanah longsong. Tsunami, dan lain-lain. Dan masih banyak
lagi permasalah – permasalahan yang terjadi di negeri kita tercinta.
Lantas
sudah sajauh mana serta kita sebagai generasi muda untuk Indonesia? Sudahkah
kita menjadi sosok yang menginspirasi dan berkonrtibusi untuk negara ini?
Jawabannya tentu saja ada dalam benak hati masing – masing.
Ada
sumber yang mengatakan bahwa dalam kondisi bangsa iwa kita saat ini peran
mahasiswa samakin melemah. Memang hal itu benar adanya, namun tak lantas mahasiswa atau
bahkan mereka para orang tua yang masih memiliki jiwa kepemudaan semuanya tidak
mampu menjadi sumber inspirasi dan ikut berkontribusi. Secara keseluruhan
pemuda Indonesia dituntut mampu bermentamorfosa menjadi penerus tombak estafet
pembangunan negara, dengan intelegensinya diharapkan bisa mendobrak pilar –
pilar kehampaan satu negara untuk mencari kesempurnaan kehidupan berbangsa dan
bernegara, serta jika dilihat dari sudut pandang morilnya dituntut tanggung jawab
secara akademik untuk menghasilkan karya – karya yang berguna bagi kehidupan
lingkungan, menciptakan inovasi besar untuk kemajuan bangsa ini.
Mahasiswa
yang tentulah memiliki jiwa kemudaan yang sangat luar biasa adalah pemuda yang
menjadi salah satu harapan satu bangsa agar bisa berubah ke arah yang lebih
baik. Seperti yang kita ketahui bersama bahwasanya mahasiswa memiliki fungsi
utama sebagai pelaku utama agent of change.
Terkait
dengan perubahan, Alloh SWT telah berfirman dalam surat Ar-Ra’d ayat 11, dimana
dijelaskan bahwa suatu kaum akan berubah bila mereka menginginkan sesuatu
keadaan yang lebih baik. Lalu berdasarkan hadis yang menyebutkan bahwa orang
yang hari ini lebih baik dari hari kemarin adalah orang yang beruntung, sedangkan
orang yang hari
ini
tidak lebih baik dari kemarin adalah orang yang merugi. Oleh karena itu betapa
pentingnya arti sebuah perubahan yang harus kita lakukan.
Sumpah
pemuda, 28 Oktober yang lalu merupakan sebuah ajang membangkitkan kembali
semangat kepemudaan yang akan semakin meningkatkan rasa nasionalisme dan
patriotisme yang semakin hari dirasa semakin memudar. Apa bila kita liat kilas
balik perjuangan para pemuda Indonesia yang ikut andil dalam memperjuangkan
kemedekaan bangsa ini, ikut andil dalam mempersatukan para pemuda seluruh
Indonesia di dalam kebinekaan negara kita. Tak lantaskah hati kita terenyuh
akan hal itu? Terkadang pada hakikatnya manusia tidak ada yang sempurna, namun
tak ada pula kesempurnaan tanpa ada suatu proses memperjuangkan kearah
kesempurnaan.
Adinda Khoerunnisa
0 komentar:
Posting Komentar